Rabu, 06 Mei 2015

Orang Gemuk Rentan Terkena Nyeri Tulang Belakang

KOMPAS.com – Pria atau wanita dengan berat badan berlebih alias gemuk rentan menderita nyeri tulang belakang bagian bawah (NTBB) atau disebut low back pain. Penumpukan lemak di perut akan mempersulit kerja tulang belakang dalam menopang tubuh.
Demikian diungkapkan Ahli bedah tulang belakang dari Ramsay Spine Center Rumah Sakit Premier Bintaro, DR.dr Luthfi Gatam SpOT yang ditemui dalam acara seminar “RHCI Orthopaedic Update on Joint and Spine” di Jakarta, Selasa (25/9/2012) kemarin.
“Semakin berat badan seseorang akan memperbesar risiko mengalami low back pain. Lemak di perut yang menumpuk cenderung membuat postur tubuh condong ke depan dan punggung gampang cedera,” ujarnya.
Seorang yang gemuk artinya akan menambah beban tulang belakang. Padahal, tulang belakang ibarat tonggak yang ditopang tali-tali. Ketika tali ini kuat maka tiangnya tidak akan rubuh. Tali penopang tulang belakang ini disebut otot-otot inti tubuh atau core muscle.
Pada pria, risiko mengalami sakit nyeri tulang belakang bagian bawah lebih besar. Menurut Luthfi, pria lebih berisiko karena pada umumnya mereka melakukan pekerjaan dan aktivitas lebih berat. “Pada umumnya pria menggunakan lebih banyak otot untuk bekerja. Juga ada pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan pria yang dikerjakan sambil duduk seperti sopir,” ujarnya.
Low back pain yang disebabkan pengaruh berat badan dan aktivitas dapat diatasi dengan rutin melakukan olahraga ringan setiap hari. Juga mengatur dan membiasakan diri dengan banyak berdiri ketimbang duduk. Saat duduk pun, posisi tubuh harus ideal supaya tulang punggung ikut terbantu.
“Memang kalau faktor umur dan gen kita tidak bisa mengelak. Tapi kalau karena faktor berat badan ya syaratnya harus menurunkan berat badan dulu. Serta menyeimbangkan aktivitas seperti tidak banyak duduk,” ujarnya.

Surabaya Spine Clinic
Klinik Tulang Belakang
Siloam Hospitals Surabaya
Hotline 0822 3322 7788
Sumber: www.surabayaspineclinic.com

Berhentilah Merokok agar Tulang Belakang menjadi Sehat

Jika penyakit mematikan seperti kanker paru-paru saja belum cukup menghentikan kebiasaan Anda merokok, cobalah jadikan kesehatan tulang punggung sebagai salah satu alasan berhenti merokok. Nikotin dapat memperburuk kondisi nyeri pada punggung.
Peneliti melakukan studi yang melibatkan lebih dari 5.300 pasien yang mengalami sakit punggung karena gangguan tulang belakang dan sedang menjalani pengobatan. Selama 8 bulan masa pengobatan, peneliti terus memantau kondisi masing-masing pasien.
Orang yang sebelumnya tidak pernah merokok melaporkan bahwa rasa punggung yang dialaminya berangsur-angsur membaik dengan cepat. Pasien yang berhenti merokok selama pengobatan, melaporkan bahwa rasa nyeri yang dialaminya berangsur-angsur berkurang.
Sedangkan pasien yang tetap merokok melaporkan bahwa rasa nyeri yang dialaminya tidak kunjung reda dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Bone and Joint Surgery, edisi bulan Desember.
“Rasa sakit akan meningkat karena paparan nikotin, sehingga seseorang harus menghentikan kebiasaannya merokok agar kondisi nyeri punggungnya tidak semakin buruk,” kata Dr Glenn Rechtine, penulis studi dari jurusan ortopedi di University of Rochester di New York, seperti dikutip dari ivillage, Selasa (18/12/2012).
Studi ini mendukung perlunya program berhenti merokok untuk pasien dengan gangguan tulang belakang. Pasien nyeri punggung mau tak mau harus menyerah dan meninggalkan kebiasaannya yang tidak tersebut.
Meskipun studi ini menemukan hubungan antara berhenti merokok dengan penurunan nyeri punggung, hal ini tidak membuktikan bahwa ada hubungan sebab-akibat antara keduanya.


Surabaya Spine Clinic
Klinik Tulang Belakang
Siloam Hospitals Surabaya
Hotline 0822 3322 7788

Gejala-gejala Penyakit Kanker Tulang

Kanker tulang merupakan penyakit yang mungkin tidak asing didengar telinga kita. Kanker yang muncul melalui organ tubuh hingga menyebar ke tulang dan merupakan salah satu penyakit berbahaya yang perlu anda waspadai.
Untuk mengetahui terjadinya kanker tulang sebaiknya anda melakukan pemeriksaan dengan cara Rontgen atau CT Scan terutama pada dada guna untuk melihat terjadinya penyebaran kanker melalui paru-paru. Dan scanning keseluruh tulang untuk mendeteksi penyebaran kankernya.
Sebelum anda melakukan pemeriksaan sebaiknya anda terlebih dahulu tahu gejala-gejala kanker tulang. Adapun gejala kanker tulang adalah sebagai berikut:
Rasa Nyeri atau Sakit
Biasanya kanker tulang ditandai dengan rasa nyeri atau sakit yang dirasakan pada bagian tulang belakang seperti leher ataupun punggung. Dan kadang juga rasa sakit yang dirasakan menyebar keseluruh tubuh atau anggota badan lainnya.
Badan Terasa Lemah
Gejala lain dari kanker tulang adalah badan anda akan terasa lemah, disebabkan oleh gangguan pada impuls dari tulang belakang. Apabila kanker sudah menyebabkan peradangan besar pada tulang belakang maka kondisi otak kita tidak dapat berkomunikasi baik dengan kaki. Akibatnya anda terasa sulit untuk berjalan, meraih sesuatu atau memegang.
Kepekaan berkurang
Kanker tulang belakang dapat mempengaruhi sensasi sentuhan. Karena sumsum tulang belakang adalah saraf pusat, peradangan atau tekanan di daerah ini dapat mengakibatkan pengurangan sensasi. Objek mungkin tidak lagi merasa panas atau dingin untuk disentuh. Serupa dengan ketidakmampuan otak untuk berkomunikasi dengan anggota badan, anggota badan menjadi tidak sepenuhnya berkomunikasi dengan otak.
Inkontinensia
Kanker tulang belakang juga dapat menyebabkan inkontinensia. Gejala ini sangat mirip dengan kelemahan, karena tekanan pada saraf tertentu dalam tulang belakang yang bertanggung jawab untuk mengontrol kinerja kandung kemih dan usus. Jika impuls terganggu, dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontrol kandung kemih mereka, usus, atau keduanya.
Kelumpuhan
Seiring perkembangan kanker tulang belakang, seseorang mungkin menderita kelumpuhan. Tergantung pada beratnya kanker, kelumpuhan dapat diisolasi untuk satu anggota badan. Ukuran dan lokasi pertumbuhan menentukan jumlah kelumpuhan, karena kanker bisa sampai ke titik di mana saraf tampaknya putus atau lesi telah terbentuk pada saraf itu sendiri.
Demikianlah beberapa gejala terjadinya kanker tulang. Oleh karena kita harus selalu waspada jangan sampai kita termasuk salah satu poin diatas yang kemungkinan terjangkit kanker tulang.


Surabaya Spine Clinic
Klinik Tulang Belakang
Siloam Hospitals Surabaya
Hotline 0822 3322 7788

Penyakit Kanker Tulang Belakang

Penyakit kanker tulang belakang memang jarang terjadi, tapi tahukah anda, penyakit tersebut akan terjadi kebanyakan diderita oleh lanjut usia sekitar 50- 70 tahun, penyakit ini paling banyak terjadi karena adanya metastasis Dari tulang atas. Ketika seseorang mengidap Kanker ini tulang lain pun pasti akan terkena dampaknya.
Kanker tulang belakang  sangat jarang sekali terjadi. Kanker ini akan menyebabkan hancurnya sel sel semua tulang. lebih parahnya akan menyerang tulang sum sum, dan bahkan tulang bawah pun terkena dampaknya. Penderita kanker tulang belakang merasakan rasa yang amat sakit, kecapean, kepekaan kurang, dan lebih parahnya lagi kita akan lumpuh.
- Rasa sakit
Tanda yang paling sering terjadi karena kanker tulang belakang adalah Rasa sakit yang amat sakit, kesakitan akan terjadi pada leher sampai pundak. Gejala ini tidak hanya di bagian tersebut, semua bagian tulang akan terasa sakit yang lumayan lama. Jika kesakitan mengenai saraf, rasa sakit akan langsung pindah ke “dahan” . rasa sakit ini akan berlangsung 10-15 menit atau bahkan lebih tergantung parahnya kondisi kanker yang diderita.
- Kelemahan
Tidak hanya rasa sakit, kelemahan juga kerap terjadi kepada penderita. Setiap kita melakukan sesuatu pasti akan merasa lemah,capek,lesu. Ini terjadi karena tulang saraf terganggu atau tegang. Lemahnya badan akan menggangu aktifitas pengidap penyakit ini. Akibatnya akan merasa berat, susah berjalan, mudah berkeringat, dan mudah pingsan.
- Kepekaan berkurang
Kanker tulang belakang dapat mempengaruhi kepekaan mengidap karena akan langsung menekan saraf otak, saraf pusat, pendengaran. Otak tidak akan mudah berkomunikasi dengan tangan kita jika kita mencubit tulang tangan kita pasti tidak terasa sakit, alhasil paling terasa dingin, karena tulang sudah sangat keropos. Jadi tidak bisa peka terhadap apa yang ditimbulkan tubuh kita baik rasa sakit, panas, dan juga dingin.
- Kelumpuhan
Kelumpuhan pasti sangat menyeramkan jika kita mendengarnya. Kelumpuhan adalah dimana tulang bisa sudah sangat lemah sehingga kita tidak bisa menggerakan organ tertentu, begitupula penyakit kanker tulang belakang kelumpuhan dapat di isolasi tergantung parahnya kanker.saraf tertentu akan melemah hingga tidak bisa berfungsi dengan baik dan benar.
Cukup mengerikan jika menderita kanker ini. Kanker tulang belakang tidak akan terjadi jika kalian bisa merawat dan menjaga diri dengan baik. Untuk mencegahnya sendiri bisa minum susu, atau vitamin yang cukup.

Surabaya Spine Clinic
Klinik Tulang Belakang
Siloam Hospitals Surabaya
Hotline 0822 3322 7788
Sumber: www.surabayaspineclinic.com

Tips Menjaga Kesehatan Tulang Belakang

Salah satu bagian tubuh yang sering kali diabaikan kesehatannya adalah tulang punggung. Padahal, di bagian inilah terdapat segala pusat saraf yang menghubungkan bagian-bagian tubuh dengan otak. Sadarkah Anda bahwa setiap kegiatan dan aktivitas yang salah bisa menyakiti tulang belakang kita? Melakukan aktivitas untuk menjaga tulang belakang tetap bagus tak hanya berguna untuk kebaikan dan kesehatan, tetapi juga untuk menjaga postur tubuh tegak dan sehat. Berikut adalah tips untuk menjaga postur untuk menjaga tulang belakang Anda.
1. Ketika akan mengangkat barang atau bayi dari lantai, tekuk lutut Anda, jangan membungkuk. Ketika Anda membungkuk dan mengangkat barang berat dari lantai, hal ini bisa menyakiti dan membebani tulang punggung dengan beban terberat. Salah-salah, malah bisa terjadi kram atau dislokasi. Ketika akan mengangkat barang berat dari lantai, usahakan untuk menjaga tulang belakang tetap lurus. Tekuk kaki Anda untuk menyejajarkan diri dengan barang tersebut. Angkat barang tersebut dekat dengan tubuh, lalu perlahan berdiri kembali.
2. Begitu pula ketika Anda akan menaruh barang berat ke tempat yang tingginya di atas kepala Anda, usahakan jangan mengangkat barang tersebut lebih tinggi dari pundak Anda. Jika Anda akan menyimpan barang berat di tempat yang tinggi, gunakan tangga atau kursi. Mengangkat beban berat di atas batas pundak Anda bisa menyebabkan tulang belakang mendapat tekanan yang sangat besar.
3. Ganti posisi sesering mungkin jika Anda harus berdiri dalam waktu lama. Misalnya saat Anda berdiri sambil menyetrika baju, gunakan dingklik atau kursi kecil untuk menaruh kaki Anda bergantian. Ini perlu untuk menyeimbangkan dan mengganti tumpuan berat badan. Berdirilah tegak, jangan membungkuk dengan kepala tegak.
4. Berjalanlah dengan tegak, dengan kepala menatap ke depan dan punggung lurus. Berjalanlah dengan postur tegak, pandangan ke depan, dan ujung-ujung kaki menunjuk ke lurus ke depan. Gunakan sepatu yang nyaman dan berhak tipis. Hindari berdiri dengan posisi yang sama dalam waktu lama. Jangan berjalan membungkuk, hindari menggunakan sepatu berhak tinggi dalam waktu lama.
5. Ketika di dalam mobil, duduklah tegak, majukan tempat duduk pengendara agar kaki Anda lebih dekat dengan pedal. Usahakan kedua lutut Anda sejajar dengan pinggul. Sokong punggung bagian bawah dengan handuk gulung atau penyokong tulang belakang khusus. Jangan duduk terlalu jauh dari setir. Perhatikan kaki Anda ketika menginjak pedal. Jika terlalu jauh, dekatkan, karena ketika otot kaki tiba-tiba meregang tanpa pemanasan bisa menyebabkan kram dan tekanan di tulang punggung.
6. Saat duduk di depan komputer atau di depan televisi yang biasanya akan berlangsung lama, pastikan paha Anda sejajar dengan lantai, jangan sampai kaki menekuk terlalu tinggi (berarti lutut Anda lebih tinggi dari paha) atau kaki Anda menggantung jauh dari lantai. Biarkan kedua telapak kaki Anda rata di lantai dan punggung Anda mendapatkan dukungan dari belakang kursi. Untuk lebih amannya, berikan gulungan handuk di bagian punggung bawah. Pastikan pandangan Anda lurus ke depan, tidak menunduk atau melihat ke atas. Posisi yang tak nyaman dalam waktu lama bisa menyebabkan kram otot.
7. Saat tidur, manusia memang memiliki kebiasaan dan posisi nyamannya masing-masing. Namun, untuk menjaga agar tulang punggung tetap baik, pastikan tempat tidurnya cukup keras dan rata. Ketika tidur dengan posisi menyamping, tekuk sedikit lutut, biarkan kedua lutut tersebut bertumpukan. Jika Anda tidur telentang, berikan bantal kecil di bawah lutut. Hindari tidur telungkup, karena ini bisa menyakiti tulang belakang Anda. Hindari tidur di media yang terlalu lembut, seperti sofa, karena hal ini tidak bisa menyokong tulang punggung.

Surabaya Spine Clinic
Klinik Tulang Belakang
Siloam Hospitals Surabaya
Hotline 0822 3322 7788
Sumber: www.surabayaspineclinic.com

Tulang Belakang Bengkok (Scoliosis)

Bila Anda atau keluarga memiliki tulang belakang yang bengkok (skoliosis) maka sebaiknya segera periksakan kondisi tulang belakang anak. Karena ternyata kelainan tulang belakang skoliosis bisa bersifat genetis dan menurun pada anak.
Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang yang ditandai dengan melengkungnya tulang belakang ke arah samping (lateral curvature of the spine). Jika dilihat dari samping, orang normal memiliki bentuk tulang belakang seperti huruf S, dan dari belakang berbentuk garis lurus dari leher sampai tulang ekor. Namun pada skoliosis akan tampak satu atau lebih lengkungan ke samping yang tidak wajar pada punggung.
“Kalau orangtua sudah ada yang skoliosis, maka periksakan anaknya. Skiolisis bisa bersifat genetik. Jadi kita sebagai orangtua kalau punya keluarga yang skoliosis, periksakan anak,” jelas Dr Tinah Tan, B.Med, B AppSc, B Chiro Sc, FICC, chiropractor (dokter tulang belakang) anak dari CityLife Chiropractic, dalam acara Grand Opening Establishment Salonpas Chiropractic Center di Kidzania Pacific Place Mall, Jakarta, Selasa (14/2/2012).
Menurut Dr Tinah, tidak ada salahnya memeriksakan kondisi tulang belakang anak. Kalau memang tidak ada masalah apa-apa, orangtua bisa berlega hati, namun jika memang ada bakat skoliosis, maka lebih baik diperiksa lebih awal.
Skoliosis membutuhkan perawatan yang serius, karena jika terlambat diterapi maka tulang belakangnya akan memburuk, yang bisa menyebabkan bahaya pada tulang belakang, dada, panggul, jantung, dan paru-paru.
Sangat penting melakukan pemeriksaan skoliosis dini pada anak dan remaja usia 10-16 tahun, karena jika dideteksi secara dini pengobatan yang dilakukan hanya melalui terapi tanpa operasi.
“Pemeriksaan tulang belakang anak atau yang kita sebut healthy kids check, idealnya seperti memeriksa kesehatan gigi, yaitu setahun 2 kali. Kenapa? Karena itu adalah waktu-waktu emas. Dari kecil anak mulai merangkak, mulai berdiri, itu tulang belakang mulai bertumbuh,” lanjut Dr Tinah, yang merupakan chiropractor wanita pertama di Indonesia.
Seperti dilansir iscoliosis.com, skoliosis bisa menyerang setiap saat selama masa kanak-kanak dan remaja. Hal ini lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki, meskipun belum diketahui kenapa, dan paling sering terjadi pada masa awal remaja.
Skoliosis biasanya dideteksi pada kemiringan 10 derajat atau lebih. Meski demikian jika kelengkungan mencapai 25-30 derajat perlu diwaspadai. Karena jika di bawah 20 derajat kemungkinan menyebabkan masalah kesehatan masih sangat kecil, sehingga bisa disembuhkan dengan terapi, agar tidak semakin parah.

Surabaya Spine Clinic
Klinik Tulang Belakang
Siloam Hospitals Surabaya
Hotline 0822 3322 7788
Sumber: www.surabayaspineclinic.com

Bila Tulang Punggung Anda Bengkok

Kendati tak mengancam nyawa, penyakit ini menimbulkan gangguan dalam jangka panjang.
Dok, anak pertama dinyatakan menderita skoliosis. Apa yang dimaksud dengan penyakit ini, Dok? Bisakah ia normal kembali?” Tanya seorang ibu lewat surat pada nakita.
Menurut Dr. Ifran Saleh FISC, DSBO, dokter bagian bedah ortopedi RSUPN Ciptomangunkusumo, skoliosis sebenarnya merupakan suatu kurva abnormal dari tulang belakang. Yang normal, bila dilihat dari bidang tampak depan/koronal, kurva tulang belakang lurus satu garis dari leher sampai sacrococcygeus (tulang ekor). “Nah, skoliosis terjadi bila ada suatu penyimpangan atau deviasi ke arah lateral (kiri atau kanan) sehingga bengkok dan tak lurus. Bila dilihat dengan foto X-ray akan tampak lengkungannya,” kata Ifran.
Bila dilihat dari sisi samping/lateral view terdapat kurva ke depan terus ke belakang. “Gunanya menjaga supaya tulang belakangnya stabil. Tulang belakang, itu, kan, enggak lurus, lo. Tulang leher melengkung ke depan (lordosis), tulang punggung melengkung ke belakang (kifosis), tulang lumbal (pinggang) akan ke depan lagi, kemudian pada tulang sakrum (tulang duduk) akan ke belakang atau kifosis, sampai ke tulang ekor. Lengkung ini sebenarnya normal maksudnya agar menjaga supaya stabil, tapi kalau dari depan seharusnya itu lurus,” terang Ifran.
Nah, berat ringannya skoliosis tergantung dari besar kecilnya derajat lengkungannya. Yang normal berarti harus lurus dan derajat lengkungnya 0 derajat. Dikatakan ringan bila derajatnya di bawah 20. Tergolong sedang 20-40 derajat. Yang berat di atas 40 derajat dan sangat berat sekitar ratusan derajat.
IDIOPATIK DAN KELAINAN LAIN
Penyebab skoliosis bermacam-macam. Tapi, boleh dikatakan 85-90 persen tak diketahui penyebabnya/idiopatik. “Selebihnya karena kelainan tertentu. Karena itu jenis skoliosis tergantung dari penyebabnya,” jelas Ifran.
Yang jelas skoliosis bisa terjadi pada infant>/bayi, juvenile/anak dan adolescent/remaja. Bila penyebabnya tak diketahui pasti disebut idiopatik skoliosis. Ada pula skoliosis akibat trauma atau jatuh. Sehingga menyebabkan tulang belakangnya patah dan bentuknya menjadi tak normal. Bisa juga akibat infeksi pada tulang belakang (skoliosis pasca infeksi).
Kecuali itu, ada pula karena kelainan bawaan (kongenital skoliosis). Kelainan otot pun bisa menyebabkan skoliosis; salah satu sisi ototnya lemah dibanding sisi lainnya. Lalu, kelainan pada sistem neuro muskular atau gangguan pada saraf dan otot. Kelainan sistem neuro muskular antara lain polio dan serebral palsy.
Ada pula posturalskoliosis; tampaknya seperti bengkok, tapi bila tubuhnya dibungkukkan maka bengkoknya hilang. Sebenarnya ini merupakan masalah postur tubuh dan gravitasi.
Pada penderita skoliosis gravitasi juga mempengaruhi bengkok tulangnya. Misal, bila berdiri derajat lengkungnya sekitar 45, tapi kalau dibaringkan akan berkurang, jadi 37 derajat. “Karena berkurangnya gaya gravitasi dari berdiri jadi berbaring.”
PAKAI BRACE ATAU DI OPERASI
Pengobatannya sangat tergantung berat ringannya. Bila di bawah 20 derajat maka hanya dilakukan observasi saja sampai usia remaja. Observasi dilakukan selama 6 bulan atau setahun sekali. “Akan dilihat bagaimana progresivitas lengkungnya. Bila tak bertambah maka tak apa-apa.” Tapi jika derajat lengkungnya 20-40 derajat, berarti harus memakai brace; terbuat dari stainless steel atau fiber untuk menyangga tubuh dari luar. Ibarat memakai baju yang dibentuk sedemikian rupa ke badan.
Pada setiap tulang yang menonjol diberi ganjalan berupa spons. Panjangnya brace tergantung di daerah mana terjadi kurva. Bisa saja dari 33 ruas belakang terkena sebanyak 18 ruas. Jadi, daerah itulah yang dikoreksi. Memang yang paling sering terjadi pada thoraks dan lumbal. Bila kurvanya pada thoraks maka brace digunakan dari atas leher. Bila kurvanya dari thoraks sampai lumbal, maka brace-nya dari daerah atas kemaluan atau ke dekat tulang panggul sampai dada.
Pemakaian alat ini berguna menekan tulang belakang yang bengkok dari luar, agar agak lurus dan ke arah titik tengah. “Yang jelas mencegah dan menahan tulang agar tak bertambah bengkok. Jadi, bukan pengobatan supaya tulang lurus.” Sebab bila pada usia pertumbuhan tulang, brace tidak digunakan maka kemungkinan besar tulang akan bertambah bengkok. Karena itu pemakaian brace – seharga 3-4 juta – harus dilakukan selama 24 jam. Lama pemakaiannya sepanjang pertumbuhan tulang belum berhenti; sampai usia 17-18 tahun. Melewati usia itu, tulang, kan, tak tumbuh lagi sehingga skoliosisnya pun tak akan bertambah.
Kendati tak ada pantangan beraktivitas, tapi alat ini umumnya mengganggu si pemakai karena rasa tak nyaman.
Nah, lain hal bila derajat lengkungnya melebihi 40 derajat, maka penderita skoliosis dianjurkan operasi. “Operasi dilakukan untuk membuat balance tulang belakang, agar jadi stabil dan baik. Ini pun tergantung kurvanya. Kalau lengkungnya masih 65-70 derajat bisa diperbaiki mendekati normal. Di bawah 60 derajat mungkin bisa kembali lurus. Tapi kalau sudah bengkok sekali atau 100 derajat mungkin bisa dikoreksi 60-50 persen dari kurvanya, jadi tak bisa lurus betul.”
Sayangnya operasi skoliosis baru ada di Jakarta. Operasi ini banyak memakan waktu, bisa sekitar 4-6 jam. Karena operasinya khusus, penderita setelah itu dirawat di ICU dan diberi obat-obatan. Belum lagi biayanya yang mahal. “Bila di rumah sakit swasta bisa menghabiskan sekitar 75-100 juta, sedangkan di rumah sakit pemerintah sekitar 15-20 juta.”
Sebelum operasi, pada penderita dengan kurva berat akan dilakukan traksi/ditarik dengan alat selama 2-3 minggu. Tujuannya untuk memperlemas otot-ototnya. Karena itu, penderita jauh-jauh hari sudah harus dirawat di rumah sakit. “Ada juga yang dibuang dulu bantalan sendinya agar mempermudah dilakukan koreksi.” Setelah operasi, biasanya hari ketiga pasien akan diminta belajar duduk dan jalan. “Umumnya seminggu setelah operasi boleh pulang dan tak perlu pakai brace.” Yang pasti, setelah operasi menghindari olahraga berat, seperti lompat atau lari. Setelah 6 bulan dan tulangnya dianggap cukup kuat baru dibolehkan beraktivitas seperti biasa.
Sedangkan pada bayi karena ada kelainan tulang maka operasi dilakukan dengan cara fusi pendek. Jadi tulang belakang yang mengalami kelainan segmen bagian atas disatukan dengan tulang bagian bawah. Dengan demikian tidak mengganggu pertumbuhan tulang lainnya.
GANGGUAN JANGKA PANJANG
Entah mengapa skoliosis banyak ditemui pada kaum wanita. “Skoliosis juga bukan faktor turunan. Tapi ada peningkatan faktor risiko mendapat skoliosis pada anak, bila dalam satu keluarga ada yang skoliosis juga,” terang Ifran.
Yang jelas, skoliosis berbahaya bila terjadi dalam masa pertumbuhan tulang, karena akan bisa semakin progresif. Bila tulang belakang semakin bengkok maka akan berpengaruh pada postur tubuh. Seperti, tubuh pendek karena pertumbuhannya terhambat, jalan bisa pincang karena tungkainya tinggi sebelah, bisa juga bongkok ke depan (kombinasi skoliosis dan kifosis). “Jadi bisa dibilang postur tubuh jadi tak bagus. Secara psikologis, orang tua akan merasa sedih dan tentu menderita melihat keadaan anaknya. Bagi si anak sendiri, akan timbul rasa malu terhadap orang-orang di sekitarnya karena merasa cacat. Dalam pergaulan pun bisa menyebabkannya menjadi minder.
Kendati skoliosis tak menimbulkan kematian, tapi bisa menimbulkan gangguan sistem kardiovaskuler jantung dan pernapasan. Sebab bisa mengakibatkan volume paru-paru atau rongga dada akan berkurang karena sebagian tulang bengkoknya mengambil ruang atau tempat paru-paru. Gejalanya berupa sesak napas, karena kemampuan paru-paru menurun. Sudah pasti pula penderita skoliosis tidak akan kuat bekerja berat. Mungkin pada usia 40 tahunan akan timbul osteoartrosis (pengapuran tulang) di mana akan timbul rasa sakit pada tulang belakang.

Surabaya Spine Clinic
Klinik Tulang Belakang
Siloam Hospitals Surabaya
Hotline 0822 3322 7788
Sumber : www.surabayaspineclinic.com